TERJEMAHAN QASHIDAH BURDAH
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Apakah karena teringat tetangga di kampung Dzi Salam, engkau menangis, meneteskan air mata darah dari pelupuk matamu?
Atau karena angin yang berembus dari Kazhimah, ataukah karena kilat yang menyambar dalam kegelapan dari Lembah Idham?
Mengapa kedua matamu tetap
mengalirkan air mata bila engkau katakan “Berhentilah!”? Dan mengapa
hatimu tetap gundah bila engkau katakan “Tenanglah!”?
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Apakah orang yang kasmaran menduga bahwa cinta dapat disembunyikan dalam deraian air mata dan kegundahan jiwa?
Kalaulah bukan karena cinta,
tidaklah mungkin engkau teteskan air mata di atas pepuingan dan tak pula
terjaga sepanjang malam karena mengingat pepohonan Bani dan Pegunungan
‘Alam.
Bagaimana engkau pungkiri rasa cinta setelah deraian air mata dan derita sakit menjadi saksi terhadapnya….
Dan kerinduan telah menorehkan dua garis air mata dan derita, seperti mawar kuning dan mawar merah pada kedua pipimu.
Memang benar, bayangan orang
yang kucinta dating dan membuatku tak dapat lelap dan cinta itu
menghalangi berbagai kesenangan dengan derita.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Wahai yang mencelaku karena cinta Bani ‘Udzri[1], maafku untukmu. Bila engkau menyadari, tentu engkau tidak mencelaku.
Keadaanku telah jelas bagimu, rahasiaku pun tak tersembunyi dari si tukang dusta, dan sakitku tak jua terobati.
Engkau nasihati aku dengan tulus, namun aku tak menghiraukannya. Sungguh pecinta itu tuli dari orang yang mencemooh.
Sungguh aku menuduh nasihat sang uban mencemoohku, padahal uban itu dalam nasihatnya amatlah jauh dari tipu daya.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Nafsu amarahku tak dapat menerima nasihat karena kebodohannya terhadap nasihat uban dan ketuaan.
Dan tak bersiap untuk berbuat baik dalam menjamu tamu yang datang berkunjung di kepalaku, dengan tanpa merasa malu.
Andaikan ‘ku tahu bahwa sungguh ‘ku tak memuliakannya, tentu kusembunyikan rapat-rapat rahasiaku darinya.
Siapa gerangan yang membantuku mengendalikan nafsu dari kesalahan, sebagaimana liarnya kuda dapat terkendali dengan tali kekang.
Maka janganlah berharap terkekangnya nafsu dengan maksiat, sungguh makanan itu menguatkan nafsu orang yang rakus.
Nafsu itu ibarat seorang bayi. Jika engkau biarkan, tumbuhlah besar, ia terus menyusu. Dan bila engkau sapih, ia pun berhenti.
Maka hindarkanlah
keinginannya dan waspadalah dari mempertuannya. Sungguh nafsu itu, bila
engkau pertuankan, hina dan menghinakan.
Peliharalah ia, karena nafsu
itu dalam tingkah lakunya seperti hewan ternak. Bila berada di padang
gembala, janganlah engkau biarkan.
Berapa banyak kenikmatan membinasakan orang, karena tidak mengetahui bahwa dalam makanan yang lezat terdapat racun.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Takutlah terhadap tipu daya lapar dan kenyang, karena adakalanya lapar itu lebih buruk daripada kenyang.
Dan curahkanlah air mata dari mata yang telah terpenuhi olehnya karena kedurhakaan, dan peganglah teguh benteng penyesalan.
Lawanlah hawa nafsu dan setan serta durhakailah keduanya. Meskipun keduanya menasihatimu, haruslah kau curigai.
Jangan patuhi keduanya, baik sebagai musuh maupun wasit, karena engkau paham tipu daya sang musuh dan wasit.
Aku mohon ampun kepada Allah
dari berkata tanpa berbuat. Sungguh telah kunisbahkan perkataan ini
sebagai umpama keturunan bagi yang mandul.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Aku menyuruhmu berbuat
kebaikan tapi aku tak melaksanakannya dan tak pula istiqamah di atasnya,
maka apalah artinya perkataanku kepadamu “Berlaku luruslah!”
Tidaklah aku mempersiapkan
bekal ibadah sunnah sebelum kematian, dan tidak pula aku shalat selain
yang fardhu dan tidak pula berpuasa selainnya.
Aku telah menzhalimi sunnah
seorang yang telah menghidupkan malam gulita hingga kedua telapak
kakinya mengeluhkan derita karena bengkak yang dideritanya.
Dan mengikat perutnya karena lapar serta melipat pinggangnya, nan mulia kulitnya, di bawah batu.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Padahal gunung emas yang
tinggi menawarkan diri untuknya, namun ia menunjukkan diri terhadapnya
dengan penuh kesombangan dan keengganan.
Keprihatinannya yang sangat memperkuat kezuhudannya terhadap dunia, sungguh keprihatinan itu tak mempengaruhi kema‘shumannya.
Bagaimana mungkin mengajak
kepada dunia, keprihatinan seorang yang bila bukan karena dirinya
tidaklah dunia diciptakan dari ketiadaan.
Muhammad pemimpin dunia dan akhirat, jin dan manusia, serta pemimpin dua bangsa: Arab dan Ajam[2].
Nabi kita penyeru kebaikan
dan pencegah kemunkaran, maka tidak ada seorang pun yang lebih bisa
dipercaya darinya dalam berkata “tidak” ataupun “ya”.
dipercaya darinya dalam berkata “tidak” ataupun “ya”.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Dialah sang kekasih yang diharapkan syafa’atnya, dari setiap huru-hara yang menimpa.
Ia menyeru kepada Allah, maka
orang-orang yang berpegang teguh dengannya, mereka berpegang teguh
dengan tali yang tak ‘kan terputus.
Ia mengungguli seluruh nabi dalam rupa dan pekerti, dan tidak pula mereka menandinginya dalam ilmu dan kemuliaan.
Mereka semua mengambil dari Rasulullah SAW, baik seciduk dari lautan atau seteguk dari air hujan.
Mereka berdiri di hadapannya menurut kapasitas mereka, dari setitik ilmu atau segores hikmah.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Dialah yang sempurna makna dan rupanya, lalu dipilih sebagai kekasih oleh Tuhan, Pencipta manusia.
Ia disucikan dalam kebaikannya dari yang menyamai, maka hakikat kebaikan pada dirinya tidak terbagi.
Tinggalkan dakwakan orang-orang Nasrani terhadap nabi mereka, dan berilah pujian sesukamu kepadanya dan berbuatlah sepatutnya.
Nisbahkanlah kepada sosoknya
segala kemuliaan yang engkau kehendaki, dan nisbahkanlah pada derajatnya
segala kebesaran yang engkau inginkan.
Sesungguhnya keutamaan Rasulullah SAW tidaklah berbatas hingga tak dapat diungkapkan oleh seseorang pun dengan kata-kata.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Andaikan mukjizat-mukjizatnya
terlihat dama dengan keagungan derajatnya, niscaya namanya menghidupkan
tulang-belulang yang telah hancur tatkala disebut.
Ia tidak menguji kita dengan
hal-hal yang tak bisa terjangkau oleh akal, karena sangat mengharap
hidayah kita, sehingga kita tidak ragu dan tidak pula bingung.
Semua orang tak mampu memahami hakikat Nabi SAW. Maka bagi orang yang dekat ataupun jauh, tak terlihat darinya selain keagungan.
Ibarat matahari yang tampak kecil dari kejauhan bagi kedua mata dan menumpulkan pandangan bila berada di hadapan.
Bagaimanakah di dunia bisa
diketahui hakikat Nabi SAW, oleh orang-orang yang tidur nan merasa puas
mengenal Nabi hanya dalam mimpi.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Karena setinggi-tinggi
pengetahuan tentang Nabi SAW, hanyalah mengetahui bahwa ia adalah
manusia. Dan bahwa ia adalah sebaik-baik makhluk Allah seluruhnya.
Semua mukjizat yang dibawa para rasul yang mulia, hanyalah pancaran cahayanya terhadap mereka.
Sungguh ia adalah matahari keutamaan dan mereka adalah bintang-bintangnya, yang memancarkan cahaya bagi manusia di kegelapan.
Alangkah mulia pribadi Nabi SAW, yang dihiasi pekerti dengan keindahan yang memancarkan sinar wajah nan berseri.
Indah laksana bunga, dan mulia laksana purnama. Kedermawanannya seluas samudera, dan cita-citanya sepanjang masa.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Seolah-olah dan memang ia
adalah yang tiada duanya dalam kebesarannya di dalam pasukan dan para
pelayan, saat engkau menjumpainya.
Seakan mutiara, nan tersimpan dalam kerang, keluar dari dua sumber, ucapan dan senyumnya.
Tiada wewangian yang menyamai
tanah yang menyelubungi jasadnya, maka beruntunglah orang yang yang
pernah mencium dan mengecupnya.
Hari kelahirannya mengungkapkan kesucian asal keturunannya, duhai seorang yang mulia awal dan akhirnya.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Hari ketika bangsa Persi berfirasat bahwa mereka diperingatkan akan datangnya malapetaka dan kehancuran.
Malam itu singgasana Kisra porak-poranda seperti porak-porandanya para sekutu Kisra terpecah belah.
Api sesembahan padam karena berduka atas apa yang terjadi, dan sungai[3] pun tak mengalir karena kesedihan.
Warga kota Sawah pun merana karena danaunya telah mengering, dan orang yang datang di saat dahaga pun kembali dengan kemarahan.
Karena sedih, api seakan-akan air nan basah, dan air pun seakan-akan api nan membara.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Jin-jin berbisik, cahaya terpancar, dan kebenaran pun tampak dari makna dan perkataan.
Orang-orang kafir itu buta dan tuli sehingga khabar gembira itu tiada didengar dan kilat peringatan itu tiada dipikirkan.
Setelah dukun mereka mengkhabarkan bahwa agama mereka yang bengkok tidak akan berdiri tegak.
Dan setelah mereka melihat
dengan nyata batu-batu api nan berguguran di cakrawala sebagaimana
tumbangnya berhala-berhala di muka bumi.
Sampai-sampai setan-setan berlarian menjauhi jalan wahyu, mengikuti jejak kawannya yang tungganglanggang karena ketakutan.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Seakan-akan mereka adalah
pasukan Abrahah yang tunggang-langgang atau pasukan yang dilempari
dengan batu dari kedua telapak tangan Nabi SAW.
Lemparan batu yang telah dibacai tasbih pada kedua telapak tangannya, seperti terlemparnya orang yang senantiasa bertasbih[4] dari mulut ikan yang menelannya.
Pepohonan datang dengan bersujud karena panggilannya, berjalan dengan dahan tanpa telapak kaki, kepada Nabi SAW.
Seolah-olah dahan-dahan itu menggoreskan tulisan, yang ditulis oleh rerantingan dengan tulisan nan indah di tengah jalan.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Seperti awan, ke mana pun ia berjalan, melindunginya dari panas matahari di siang hari.
Aku bersumpah demi Tuhan
rembulan yang terbelah, karena sungguh padanya terdapat nisbah dari
terbelahnya hatinya sebagai nisbah sumpah yang benar.
Dan demi apa yang dihimpun oleh Gua Tsur dari insane terbaik[5] dan insan nan dermawan[6] pada saat setiap mata orang-orang kafir buta darinya.
Padahal insan nan benar dan insan pembenar itu tidak meninggalkan gua, sedang mereka berkata, “Tidak seorang pun dalam gua.”
Mereka beranggapan, merpati dan laba-laba tidak akan menenun sarang dan mengeram, dengan adanya sebaik-baik makhluk.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Perlindungan Allah mencukupi dari baju besi berlapis dan dari benteng-benteng yang tinggi.
Tidaklah masa menzhalimiku
pada suatu hari lalu aku memohon perlindungan kepadanya, kecuali aku
mendapatkan perlindungan itu darinya nan tak terhinakan.
Dan tidaklah aku memohon kecukupan dunia-akhirat dari tangannya, kecuali aku mendapatkan kemurahan dari sebaik-baik pemberi.
Janganlah engkau ingkari wahyu dari mimpinya, sungguh ia memiliki hati yang tak tidur di saat kedua matanya terpejam.
Demikian itu pada saat sampainya kenabiannya, dan tidaklah diingkari hal itu terjadi dalam keadaan mimpi.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Mahasuci Allah, tidaklah wahyu diperoleh dengan usaha dan tidaklah seorang nabi dinisbahi dengan kedustaan dalam hal keghaiban.
Berapa banyak telapak
tangannya menyembuhkan orang yang sakit dengan usapannya dan melepaskan
penderita dari cengkeraman kegilaan.
Doanya menghidupkan tahun nan putih[7], sehingga menyerupai putihnya bulu di wajah kuda pada musimmusim nan hitam[8].
Karena awan yang datang membawa hujan, sampai engkau mengira danaunya adalah gelombang ombak atau air bah dari Lembah ‘Arim.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Biarkanlah daku dan untaian
syair-syairku tentang mukjizat Rasulullah SAW yang begitu terang
seterang api penyambutan tamu di atas gunung yang tinggi.
Karena mutiara itu bertambah indah bila dalam untaian, namun tidaklah berkurang pula kadarnya meski ia tak beruntai.
Maka sepanjang harapan para penyanjung Nabi SAW semata tertuju kepada apa yang ada pada dirinya dari akhlaq dan tabiatnya.
Di antara mukjizatnya adalah ayat-ayat ketetapan[9] dari Tuhan, Yang Maha Pengasih, yang bersifat baru[10] dan qadim[11] sebagai sifat Tuhan, Yang bersifat dengan kiqadiman.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Ia tak terikat dengan zaman dan mengkhabarkan kepada kita hari kebangkitan, ihwal kaum ‘Ad[12] dan juga kaum Iram[13].
Ayat-ayat itu kekal di antara kita, maka mengungguli semua mukjizat para nabi, karena mukjizat mereka datang tapi tidak abadi.
Mengandung hikmah dan
ketetapan, tidak meninggalkan kesamaran bagi orang-orang yang menentang
kebenaran, dan tidak pula membutuhkan hakim.
Tidaklah ayat-ayat itu
diperangi, melainkan musuh yang paling memusuhinya akan kembali
kepadanya dengan tunduk, setelah peperangan.
Balaghahnya menangkis dakwaan penantangnya, seperti tangkisan pencemburu menangkis tangan orang yang nakal dari mahramnya.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Ia memiliki berbagai makna laksana gelombang samudera dalam geloranya, dan melebihi mutiaranya dalam keindahan dan nilainya.
Tak terbilang dan tiada terhingga keajaibannya, dan tidak pula menimbulkan kebosanan dengan memperbanyak membacanya.
Sejuk karenanya mata orang
yang membacanya, maka kukatakan padanya, “Sungguh engkau memperoleh tali
Allah, maka berpegang teguhlah.”
Jika engkau membacanya karena
takut terhadap panasnya Neraka Lazha, niscaya ayat-ayat itu akan
memadamkan panasnya Neraka Lazha dengan sumber airnya yang sejuk.
Ayat-ayat itu laksana telaga
yang memutihkan wajah orang-orang yang durhaka, sedang mereka datang ke
telaga itu sungguh seperti arang.
Dan laksana shirath dan mizan dalam keadilan, maka keadilan selainnya pada manusia tidaklah tegak.
Janganlah engkau heran kepada
si dengki yang senantiasa mengingkarinya dengan pura-pura tidak
mengetahui kebenarannya, padahal ia sorang cerdik pandai yang luas
pemahamannya.
Sungguh mata itu mengingkari sinar matahari karena sakit, dan mulut karena sakit pun mengingkari segarnya air.
Duhai sebaik-baik insan yang
teras kediamannya senantiasa dituju orang-orang yang rindu akan
kebajikan dengan berjalan kaki dan juga menunggangi unta nan perkasa.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Duhai insan yang menjadi
tanda terbesar bagi orang yang ingin mengambil pelajaran. Duhai insan
yang menjadi anugerah teragung bagi orang yang mendapatkan karunia.
Engkau berjalan[14] pada suatu malam dari satu tempat suci ke tempat suci yang lain, laksana berjalannya purnama di malam gelap-gulita.
Engkau terus naik[15]
hingga sampai pada tingkatan tertinggi, sedekat jarak antara dua busur
yang tidak akan dicapai seorang pun dan tidak pula diharapkan.
Semua nabi dan rasul mengutamakanmu karena derajat itu, sebagaimana diutamakannya tuan atas pelayan.
Engkau lewati tujuh lapis langit melewati mereka dalam rombongan nan agung, sedang engkau pemegang benderanya.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Sampai ketika engkau sudah tak lagi meninggalkan batas ketinggian dalam kedekatan[16] bagi orang yang mencarinya dan tidak pula pijakan bagi orang yang ingin menggapainya.
Maka engkau telah meng-khafadh-kan[17] semua kedudukan dengan idhafah[18], Karen engkau dipanggil dengan rafa[19] seperti alam mufrad[20].
Agar engkau mendapatkan hubungan kedekatan yang teramat tertutup dari segala pandangan dan sirr[21] yang teramat tersembunyi.
Dan engkau pun telah mendapatkan semua kebanggaan yang tiada menyamai, serta melewati semua kedudukan nan tiada menandingi.
Teramat agung derajat yang
engkau terima dari segala kedudukan yang mulia, dan tiada mungkin orang
lain mencapai karunia-karunia yang engkau dapatkan.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Khabar gembira bagi kita,
semua umat Islam, sungguh kita memiliki tiang yang tak akan pernah
runtuh sebagai pertolongan dari Allah SWT.
Ketika Allah menamai penyeru
kita dengan sebutan rasul paling mulia karena ketaatan kepada-Nya, kita
adalah umat yang paling mulia.
Berita pengangkatannya
sebagai nabi membuat takut hati para musuh, seperti raungan singa yang
membuat takut kumpulan kambing yang lengah.
Rasulullah SAW senantiasa
menghadapi mereka dalam setiap peperangan, sampai mereka menyerupai
daging yang berada di atas tumpuan karena tusukan.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Mereka berharap melarikan
diri dari Rasulullah SAW, bahkan karenanya sangat berharap tubuh mereka
terbang bersama elang dan burung bangkai.
Malam-malam berlalu sedang mereka tak lagi mengetahui bilangannya, selama bukan malam-malam pada bulan suci.
Seakan-akan agama adalah tamu
yang singgah di halaman umat Islam, bersama semua pembesar yang amat
berselera terhadap daging para musuh.
Mengerahkan lautan pasukan di atas unta-unta yang perkasa, yang mengirimkan gelombang bala tentara, yang berkecamuk.
Dari setiap hamba nan taat dan merindukan balasan dari Allah, yang memerangi kekufuran dengan senjata nan terhunus.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Sampai agama Islam, dengan perjuangan para sahabat, setelah keasingannya, menjadi penghubung persaudaraan.
Terjaga senantiasa dari orang-orang kafir oleh seorang ayah dan suami[22], sehingga tak akan pernah menjadi yatim dan tidak pula menjadi janda.
Para sahabat ibarat gunung,
tanyailah mereka tentang peperangan yang mereka ikuti, apa yang orang
saksikan dari para sahabat dalam setiap peperangan.
Dan tanyailah Hunain,
tanyailah Badar, dan tanyailah Uhud tentang berbagai serangan dan
gempuran dari mereka, yang lebih dahsyat dari bencana yang besar.
Ingatlah para penghunus
pedang nan merah oleh lumuran darah setelah menebas hitamnya rambut nan
terurai menutupi leher para musuh.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Dan para penulis dengan pena, tidaklah pena-pena mereka menyisakan satu sisi tubuh musuh tanpa torehan.
Ksatria yang mahir dalam senjata memiliki ciri yang membedakannya dan mawar pun berbeda dari bunga salam dengan cirinya.
Angin kemenangan membawakan
berita keksatriaan para sahabat sehingga engkau menduga setiap ksatria
itu ibarat bunga dalam kelopaknya.
Di atas punggung kuda, mereka ibarat pohon ruba, karena kukuhnya keyakinan mereka dan bukan karena kokohnya pelana.
Hati para musuh beterbangan,
takut karena kegagahan para sahabat, sehingga tak dapat lagi membedakan
anak kambing dan ksatria nan perkasa.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Dan siapa pun yang
kemenangannya dengan sebab Rasulullah SAW, bilapun singa menjumpainya di
hutan, niscaya singa itu pun diam tak bergerak.
Engkau tidak akan melihat
seorang wali yang tak mendapatkan pertolongan dengan sebab Rasulullah
SAW, dan tidak pula musuh yang tidak terkalahkan.
Ia tempatkan umatnya dalam naungan agamanya, seperti singa bersama anak-anaknya tinggal dalam hutan.
Berapa banyak kalimat Allah
menang atas perdebatan para ahli debat yang meragukan kenabiannya, dan
berapa banyak argumen telak mengalahkan yang menantangnya.
Cukuplah bagimu mukjizat ilmu pada seorang yang ummi pada masa Jahiliyah dan mukjizat pendidikan di masa yatimnya.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Daku melayaninya dengan pujian untuk menghapus dosa-dosa umurku yang telah lalu dalam syair dan pelayanan kepada penguasa.
Karena keduanya mengalungiku
dosa-dosa yang ditakutkan siksanya, seakan-akan dengan keduanya aku
adalah ternak yang dijadikan kurban.
Kuturuti masa muda dengan dua keadaan itu, namun tidaklah aku alami selain dosa-dosa dan penyesalan.
Alangkah ruginya diri ini dalam perdagangannya, tidak membeli agama dengan dunia dan tidak pula menawarnya.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Barang siapa menjual barangnya yang akan dating dengan tukaran kontan[23], amat jelaslah kerugiannya dalam jual-beli.
Bila pun daku berbuat dosa, tidaklah janji setiaku dengan Nabi SAW batal dan tidak pula tali hubungannku terputus.
Karena aku memiliki jaminan darinya dengan penamaanku Muhammad dan ia adalah orang yang paling menjaga jaminannya.
Bila di akhirat nanti ia tak menolongku karena kemurahannya, katakanlah padaku, “Wahai orang yang tergelincir kakikanya!”
Mustahil baginya menolak
seseorang yang mengharapkan kemurahannya atau pulang orang yang meminta
perlindungannya dengan tidak terhormat.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Dan sejak kucurahkan
pikiranku pada pujian-pujian kepadanya, kudapatkan dirinya sebagai
sebaik-baik pemelihara bagi keselamatanku.
Kekayaannya tak akan pernah meluputkan tangan nan papa, sungguh hujan itu menghidupkan bunga-bunga di tempat-tempat yang tinggi.
Tidaklah kuharapkan bunga dunia[24], yang dipetik oleh kedua tangan Zuhair bin Abi Salmah dengan pujiannya terhadap Harim bin Sinan bin Harits Al-Muzaniy.
Wahai makhluk yang paling
mulia, tiada seorang pun yang dapat aku bersandar padanya selain dirimu
di saat turunnya bencana yang menimpa seluruh makhluk.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Wahai Rasulallah, tidak akan berkurang derajatmu karena diriku, pada saat Tuhan, Yang Maha Pemurah, bertajalli[25] dengan nama Yang Maha Pendendam.
Karena sesungguhnya di antara kemurahanmu adalah dunia dan madunya[26], dan di antara ilmumu adalah ilmu tentang Lauhul Mahfuzh dan qalamnya.
Duhai jiwaku, janganlah
engkau putus asa karena dosa besar, sungguh dosa-dosa besar itu dalam
ampunan Allah, sama halnya seperti dosa-dosa kecil.
Semoga rahmat Tuhanku saat dibagikan akan dating berdasarkan hitungan dosa dalam pembagiannya.
Wahai Tuhanku, jadikanlah harapku tiada tertolak, dan jadikanlah hisabku tiada tertinggal dari rahmat dan ampunan-Mu.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Belas kasihilah hamba-Mu ini di dunia dan akhirat. Karena sungguh di saat datangnya petaka, pupuslah kesabarannya.
Perkenankanlah turunnya gumpalan awan-awan shalawat nan abadi dari sisi-Mu atas Nabi dengan hujan nan deras lagi tiada henti.
Selama angin Shaba berembus
menggoyangkan pohon-pohon Bani, dan selama para penggembala menghibur
untanya dengan kidung nan merdu.
Kemudian keridhaan Allah SWT semoga terlimpah kepada Abu Bakar, Umar, Ali, dan Utsman, yang pemurah.
Dan juga keluarga, sahabat, kemudian para tabi‘in, karena merekalah ahli taqwa, bersih, penyantun, lagi pemurah.
Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
Wahai Tuhanku, dengan wasilah
Mushthafa Rasulullah SAW, sampaikanlah sagala maksud tujuan kami, dan
ampunilah kami atas dosa-dosa yang telah lalu, duhai Tuhan, Yang
mahaluas kemurahan-Nya.
Ampuni pula, wahai Tuhanku, semua umat Islam dengan apa yang mereka baca di Masjidil Aqsha dan Masjidil Haram.
Dengan keagungan Tuhan, Yang rumah-Nya menjadi tempat suci dan nama-Nya menjadi sumpah terbesar.
Inilah syair-syair Burdah bagi Nabi pilihan, sungguh telah berakhir. Maka segala puji bagi Allah, di awal dan di akhir.
Bait-baitnya sebanyak seratus enam puluh, lapangkanlah kedukaan kami dengannya, wahai Tuhan, Yang mahaluas kemurahan-Nya.
Tidak ada komentar: