Firman Allah SWT yang bermaksud:
“Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang bersertanya di dalam kapal yang penuh muatan.”(Asy-Syu’ara’: 119)
Kaum
Nuh ingin mengeluarkan Nabi Nuh as. daripada tengah-tengah mereka.
Kemudian Allah SWT melakukan tipu daya terhadap mereka. Dan Allah
mengeluarkan daripada langit air yang sangat sejuk dan memancarkan air
daripada bumi dengan air yang sangat panas.
Firman Allah SWT yang bermaksud:
“Maka
Kami bukakan pintu-pintu langit dengan menurunkan air yang
mencurah-curah. Dan Kami jadikan bumi memancar mata air-mata air maka
bertemulah air-air itu satu urusan yang sungguh telah
ditetapkan.”(Al-Qamar: 11-12)
Ketika
masa azab yang telah ditentukan oleh Allah SWT itu hampir tiba, Allah
mengutus Malaikat Jibril as untuk menemui Nabi Nuh as mengajarkan kepada
beliau cara-cara menukang kayu, dan Jibril mengatakan bahawa Allah
menyuruh Nabi Nuh membuat sebuah kapal.
Firman Allah SWT yang bermaksud:
“Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami.”(Hud: 37)
Kemudian
Nabi Nuh berkata: “Bagaimana cara membuat kapal tersebut? Jibril
menjawab: “Potonglah 124000 keping papan, dan pada tiap-tiap keping
papan itu tertulis nama Nabi.” Nabi Nuh menjawab: “Sesungguhnya saya
tidak mengetahui seluruh nama-nama Nabi tersebut? Allah berfirman:
“Wahai Nuh, tugas memotong papan itu adalah tugasmu, sedangkan
menyatakan nama-nama nabi itu, Akulah yang akan melakukannya.”
Kemudian
Nabi Nuh pun memotong kepingan papan yang pertama, maka kelihatan nama
Nabi Adam as. Pada kepingan yang kedua nampak nama Syaits as. Pada
kepingan papan yang ketiga nampak nama Idris as. Pada kepingan papan
yang keempat nama Nuh as. Demikianlah seterusnya, setiap kali Nabi Nuh
selesai memotong papan tersebut maka nampaklah nama seorang Nabi pada
papan itu. Yang paling akhirnya adalah Nabi Muhammad SAW, sebagai
penutup nabi-nabi, penghias orang orang suci dan penyuluh para wali.
Setelah
itu Allah memerintahkan Nabi Nuh as untuk menyiapkan paku-pakunya. Pada
setiap paku tercantum nama salah seorang Nabi. Setelah Nabi Nuh as
menyiapkan paku, lalu beliau menyatukan kepingan-kepingan papan tersebut
dan memakunya. Orang-orang kafir yang melihat pekerjaan Nabi Nuh itu
mengejek dan menghinanya. Hal ini dinyatakan Allah SWT dalam firmanNya
yang bermaksud:
“Dan
mulailah Nuh membuat bahtera. Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan
melewati Nuh, mereka mengejeknya. Berkatlah Nuh: “Jika engkau mengejek
kami, maka sesungguhnya kami pun mengejekmu sebagaimana kamu sekalina
mengejek (kami).”
(Hud: 38)
Itulah
sebagai peringatan yang diberikan oleh Allah, kerana ketika Allah
nampakkan nama-nama kekasih-Nya pada kepingan papan itu, maka Allah
selamatkan papan itu dan penumpangnya daripada badai dan taufan. Dan
ketika Allah menampakkan pada hati orang-orang beriman kecintaan kepada
Rasulullah SAW dan sahabat-sahabatnya, maka Allah selamatkan pula mereka
daripada seksaan api Neraka.
Dalam
sebuah kisah diceritakan, bahawa ada yang bertanya kepada Abdullah bin
Abbas ra. “Ajarilah kami ilmu yang dapat menyelamatkan kami daripada api
neraka dan dapat memasukkan kami ke dalam Syurga?”
Ibnu
Abbas menjawab: “Hendaklah kamu semua melakukan lima belas perkara.
yaitu lima dengan lisan, lima dengan anggota badan dan lima dengan
hatimu.
Lima dengan lisan itu adalah mengucap kalimah:
- Subhanallah
- Alhamdulillah
- La ilahaillallah
- Allahuakhbar
- Lahaulawala quwata illa billahil ‘aliil adzhim
Lima dengan anggota badan yaitu solat lima waktu:
- Isyak.
- Subuh.
- Zhuhur.
- Ashar.
- Maghrib.
Lima dengan hati yaitu mencintai lima orang yang dicintai Allah SWT Rasulullah dan sahabat yang empat.
- Nabi Muhammad SAW
- Abu Bakar Siddiq.
- Umar bin Khattab.
- Usman bin Affan.
- Ali bin Abi Thalib.
Tidak ada komentar: